Madu memiliki banyak sekali khasiat bagi kesehatan, sama halnya manfaat madu Ibu menyusui. Dari zaman dulu, madu sudah dimanfaatkan baik bagi Ibu hamil maupun Ibu menyusui. Bahkan, di Negeri China sendiri madu dimanfaatkan untuk mempermudah kelahiran sang bayi. Para ahli di negeri China sendiri menyatakan bahwa madu dapat mempermudah pembukaan pada jalan lahir bayi. Hal ini karena madu memiliki kandungan prostaglandin yang bisa mempercepat jalannya kontraksi rahim dan memudahkan melebarnya leher rahim. Tak hanya bagi kehamilan dan kelahiran, tetapi juga madu bermanfaat bagi Ibu menyusui.
Meningkatkan nafsu makan
Untunglah ada hasil penelitian Y. Widodo. Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi di Bogor ini, tahun lalu membawa kabar gembira bagi para orang tua yang memiliki anak kurang energi protein (KEP). Ia melaporkan bahwa pemberian madu secara teratur setiap hari dapat menurunkan tingkat morbiditas (panas dan pilek) dan memperbaiki nafsu makan anak balita.
Penelitian dilakukan terhadap balita pasien Klinik Gizi, Puslitbang Gizi, yang menderita kurang energi protein (KEP) akibat krismon. Ada 51 balita usia 13 – 36 bulan yang terlibat dalam penelitian. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, pertama Kelompok Madu (25 orang) sebagai sampel, dan kedua Kelompok Sirop (26 orang) sebagai kontrol. Kedua kelompok sama-sama diberi tambahan vitamin B-kompleks dan vitamin C (50 mg).
Indikator yang diamati antara lain data antropometri (umur, bobot badan, tinggi/panjang badan), sosial-ekonomi, recall konsumsi, riwayat kesehatan anak pada saat sebelum, selama, dan sesudah perlakuan sekitar dua bulan.
Hasil penelitian menunjukkan, tingkat morbiditas terhadap panas dan pilek kelompok madu atau sampel menurun, nafsu makan meningkat, porsi dan frekuensi makan bertambah, sehingga konsumsi energi dan protein mereka juga meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapat sirop.
Selain itu, madu sangat baik sekali untuk melembutkan lidah dan tenggorokan pada bayi. Madu juga bermanfaat untuk mencegah munculnya jamur dan bermanfaat bagi lambung dan juga aliran darah. Sementara itu, untuk mengobati peradangan pada bayi yang diakibatkan oleh jamur bisa mengoleskan madu yang sudah dicampur dengan air pada bagian mulut bayi.
Takaran minum madu
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari madu, cairan manis yang menjadi cadangan makanan koloni lebah ini harus dikonsumsi secara teratur. Dalam penelitian Widodo tersebut balita sampel diberi madu sebanyak 20 gram setiap hari. Madu tersebut tidak dianjurkan untuk bayi usia 0 – 4 bulan, karena makanan pertama dan yang utama untuk mereka adalah air susu ibunya (ASI). Setelah usia 4 bulan baru boleh diberi madu seiring dengan pemberian makanan tambahan sesuai anjuran.
Menurut Muhilal, 2-3 sendok makan madu 2 X sehari sudah cukup memadai untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Namun untuk penyembuhan atau pengobatan, madu lebih baik dikonsumsi dalam bentuk larutan dalam air karena akan memudahkan penyerapannya di dalam tubuh. Madu tersebut sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudah makan.
Selain menambahkan madu pada menu makanan balita secara teratur, tentu saja berbagai upaya kesehatan lainnya seperti pengobatan medis, pemberian makanan tambahan, dan imunisasi umum, harus pula dilakukan. Upaya tersebut akan lebih mempercepat upaya pemulihan kesehatan dan perbaikan gizi balita, terutama yang susah makan, sehingga mereka terhidar kemungkinan menjadi generasi tanpa masa depan.
www.maduhutankalimantan.com | (Fast Respond) WA/SMS : 082136448445, Telp/SMS : 085750146175 | PIN BB : 5D8002E2